Perjuangan anak jalan dizaman modern
Perjuangan anak jalan dizaman modern
Ditengah keramaian kota terlihat anak – anak yang berkeliaran dengan pakaian sederhana, panas terik matahari keringat bercampur debu jalanan terlihat melekat pada kulit tubuhnya yang gelap. Tubuh yang kurus dan terlihat kotor dengan berjalan lemas menyusuri gerumunan keramaian kota dan menyusuri sela-sela kendaraan trotoar demi mengais rizki dari orang lain. Itulah kehidupan anak jalanan tiap hari mereka lalui demi berlangsungnya kehidupan mereka dimasa depan.
Mereka tak kenal lelah tak kenal putus asa walaupun dalam kehidupan yang serba kekurangan tapi diwajah mereka terlihat ceria, walau sebenarnya dihati mereka ingin seperti anak-anak lainnya yang waktunya untuk sekolah dan untuk bercanda ria bermain bersama.
Upaya Pemerintah dalam menangani anak-anak jalanan belum ada hasilnya.padahal mentertibaklan anak-anak perlu adanya penampungan yang dimana dalam penampungan tersebut harus ada pembimbing / pembelajaan yang diajarkan kepada anak-anak jalanan secara gratis. Tapi saat ini kendala yang dihadapi negiri ini dalah angka kemiskinan yang masih tinggi itulah penyebab utama adnya anak-anak jalanan.
Respon pemerintahan dalam menangani angka kemiskinan dinegeri ini tak semudah membalikkan telapak tangan. Karena dinegeri ini msih perlu adanya belajar dalam menangani kemiskinan yang begitu tinggi. Pilihan terakhir mereka adalah pasrah pada Nasib. Pasalnya, mereka sudah berupa untuk memperbaiki nasib mereka, tapi apa daya pemerintah angkat tangan dalam memberikan lapangan kerja bagi mereka. Alhasil mereka terpaksa memgemis, mengemis dipinggiran jalan.
Apalagi yang sekarang ini upaya pemerintah memberikan sebuah sebuah agggaran dana jamkesda untuk pengobatan gratis bagi warga yang tidak mampu, tapi semua itu dinilai belum terkordinasi dengan baik. Karena masih banyak rakyat miskin yang masih belum dapat jatah jamkesda, malahan ada yang salah sasaran dalam pemberian jamkesda.
Disamping semua itu untuk menangani angka anak jalanan daerah menerapkan otonomi daerah yang berupa sekolah ternyata masih belum juga mengurangi banyaknya jalanan. Karena memang sekolah gratis tapi ada juga biaya yang lain untuk menunjang pendidikan akhirnya si orang tua kerepotan dalam mencari biaya tersebut.
Untuk mengurangi angka anak jalanan yaitu dengan adanya kesadaran pemerintah dan kesadaran pada diri kita dalam menangani anak jalanan, terutama dalam bidang pendidikan karena mereka semua juga perlu pendidikan. Terciptanya kejahteraan bukan diukur dari banyaknya uang yang dikucurkan, tapi bagaimana janji-janji pemerintah dalam memberikan palayanan yang besifat gratis itu berlancar dengan efektif tanpa ada hal – hal yang menyulitkan.
Apalagi pemerintah harus membedakan / menegakkan hukum antara orang bawahan dan orang atasan Karena, karena ketika hukum berada dalam dibawah hukum berjalan dengan efektif tapi hukum mengenai atasan kenapa huku tidak ditegakkan malahan hukum menjadi lemah.
Hukum bukan untuk dibeli tapi hukum harus ditegakkan seadil- adilnya, tanpa memandang siapa yang tersangkut hukum. Hal yang paling diperhatikan adalah rakyat perlu bukti bukan janji-janji manis pemerintah yang kerap kali diomongkan tapi kenyataannya semua hanya sebuah omong kosong belaka.