Pendahuluan
Pada 1980-an, tidak ada
satupun media pembelajaran atau obyek pembelajaran yang diproduksi
memperhatikan kesenangan dalam pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah
seperti halnya yang dilakukan oleh computer. Selama dekade terakhir, jumlah
mikrokomputer di sekolah telah meningkat hampir 50 kali lipat dari sekitar 50.000
menjadi sekitar 2.400.000. Akibatnya, banyak kegiatan penelitian saat ini
dilakukan pada teknologi dalam pendidikan yang terkonsentrasi pada computer.
Penelitian ini
difokuskan pada penggunaan komputer dalam bidang pendidikan. Dimulai dengan
klarifikasi terminologi saat ini di lapangan, kemudian pindah ke diskusi
tentang berbagai variasi sistem untuk mengkonsep dan mengkategorikan penggunaan
komputer dalam pendidikan. Tinjauan penelitian ini dimulai dengan penjelasan
dari dua studi tinjauan berskala besar, kemudian menyajikan hasil studi di
daerah tertentu. Disertai pula dengan dua penelitian deskriptif utama, seperti
saran untuk kemajuan masa depan dalam penelitian CBL.
Pembahasan
Dengan adanya
peningkatan dalam pentingnya komputer dalam pendidikan telah muncul beberapa
kontroversi mengenai terminologi untuk menggambarkanya, yaitu CAI (computer
assisted instruction), CBI (computer based instruction), CBL (computer based learning), CBE (computer
based education) and CAL (computer assisted learning).
CAI (computer assisted
instruction)
Komputer hanya
dimanfaatkan sebagai alat bantu yang keberadaannya terprogram khusus untuk
pencapaian tujuan pembelajaran. Peran guru tidak semuanya dihilangkan dan
komputer hanya beperan sebagai pendamping guru dalam menyampaikan materi. semua
digunakan untuk menggambarkan aplikasi komputer dalam pendidikan
CBI (Computer Based
Instruction)
Bisa dilihat dari
namanya, Computer Based Instruction merupakan pembelajaran yang berbasis
komputer. Komputer di sini berperan sebagai inti utama dalam pembelajaran.
Transfer materi pelajaran kepada siswa dilakukan melalui komputer. Pada
Computer Based Instruction ini siswa berperan lebih aktif dalam mempelajari
materi pelajaran yang telah didesain dalam komputer.
CBL (computer based learning)
Komputer sebagai sarana
utama yang mengkomunikasikan materi kepada siswa namun keberadaanya tidak
dirancang khusus untuk pembelajaran
CBE (Computer Based
Education)
Semua kegiatan
pendidikan, baik yang sengaja dirancang untuk pembelajaran maupun yang serta
merta namun bersifat mendidik yang memanfaatkan media komputer.
CAL (computer assisted
learning)
Komputer hanya
dimanfaatkan sebagai alat bantu yang keberadaannya tidak terprogram khusus
untuk pembelajaran.
CBL saat ini menjadi
istilah paling sesuai yang menggambarkan semua pembelajaran siswa yang
berhubungan dengan komputer. Istilah ini dianggap lebih sesuai sebab CBL
memiliki tujuan/program khusus yang sengaja di desain untuk pembelajaran. Dalam
setiap penelitian terapat tahap-tahap yang harus dilalui termasuk juga pada
penelitian CBL, tahap-tahap tersebut adalah:
Problems with the
research (Adanya masalah dalam penelitian sebelumnya)
Categories for CBL
(Mengkategorikan kegunaan untuk CBL)
Major reviews (Meninjau
ulang hasil penelitian sebelumnya)
Studies in specific
areas (Memiliki area khusus untuk penelitian)
Descriptive studies
(Studi deksriptif)
Design issues
(Mendesain CBL)
Cost effectiveness
research (Efektivitas biaya penelitian)
Beberapa peneliti yang
melakukan penelitian tentang CBL, ialah:
a) Kulik, Bangert, dan Williams (1983)
Ada tiga garis besar
dalam meta-analisis studi dalam penyelesaian kulik, satu studi meneliti efek
belajar berbasis komputer pada siswa SD, kemudian diperiksa bagaimana efeknya
pada siswa sekolah tersebut, dan dalam penelitian tersebut meneliti efek pada
mahasiswa.
Hasil dari penelitian
Kulik dan rekan-rekannya adalah bahwa pendekatan komputer merupakan sesuatu
yang paling efektif untuk siswa SD dan paling efektif pula untuk mahasiswa
didalam suatu pembelajaran.
b) MD Robyler
Masalah yang diteliti :
di bidang sikap, konten, jenis aplikasi, tingkat kelas dan jenis siswa.
Hasil:
Robyler menemukan bahwa
efek dari penggunaan komputer yang tertinggi berada pada tingkat perguruan
tinggi dan terendah pada tingkat sekolah menengah.
Tinjauan Robyler
mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa aplikasi komputer lebih efektif untuk
mengajar matematika daripada membaca dan keterampilan berbahasa.
Robyler menemukan
kecenderungan, yang telah dilaporkan sebelumnya, dalam penggunaan komputer agar
lebih efektif bila digunakan oleh siswa dengan prestasi rendah.
c) Chen, 1986; Collis, 1985; Miura &
Hess, 1983
Masalah yang diteliti :
Perbedaan gender dalam penggunaan komputer, sikap, dan bakat juga telah menjadi
area penting dalam penelitian bagi para peneliti dalam pembelajaran berbasis
komputer.
Hasil:
Wanita cenderung setuju
secara abstrak tentang kemampuan perempuan dengan komputer, tapi ketika ditanya
tentang kemampuan mereka sendiri, mereka menilai diri mereka sendiri kurang
dari cukup (Collis, 1985; Chen, 1986).
Betty Collis (1985)
perbedaan jenis kelamin pada sikap terhadap komputer ternyata ada.
Chen (1986) Dia juga
melaporkan bahwa anak laki-laki lebih banyak memiliki komputer di rumah
daripada perempuan.
Hess dan Miura (1985)
menemukan bahwa dalam 23 program musim panas yang mereka pelajari, anak
laki-laki kalah jumlah perempuan dengan rasio 3 banding 1 di tingkat sekolah
dasar dan sekitar 4 sampai 1 pada tingkat sekunder.
Chen (1986) menemukan
bahwa lebih banyak orang tua membeli komputer kepada anak lelaki daripada anak
perempuan. Setelah melakukan survei empat majalah komputer yang popular.
d) Hendry Becker (1990)
Masalah yang diteliti :
melakukan survey penggunaan komputer di sekolah-sekolah selama tahun 1980.
Hasil : Becker
menyampaikan tiga kesimpulan yang ia dapat dari hasil penelitiannya, yaitu:
meskipun adanya
kenaikan yang luar biasa dalam penyediaan perangkat keras dan lunak di sekolah.
Namun, hanya sebagian kecil guru dan siswa yang menggunskan komputer dalam
pembelajaran. Hambatan terbesar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan guru
dalam menggunakan komputer secara efektif dan tepat
Perangkat keras yang
tersedia di sebagian besar sekolah tidak cukup untuk mendukung pembelajaran
secara lebih kompleks.
Program pengolah kata
merupakan kegiatan belajar pertama di sekolah USA yg menggunakan teknologi
berbantuan komputer. Namun, program pengolah kata ini bukanlah suatu kegiatan
pembelajaran menulis yg terintegrasi, melainkan hanya belajar tentang program
pengolah kata itu sendiri. Program pengolah kata ini menjadi salah satu alat
bantu dalam pembelajaran menulis.
e) OTA (Office of Technology Assessment)
Masalah yang diteliti :
Pada tahun 1988 OTA dalam laporannya yang berjudul Power On: New Tools for
Teaching and Learning,menggambarkan keadaan penggunaan teknologi di
sekolah-sekolah saat ini dan rekomendasi yang diberikan untuk penelitian dan
usaha pengembangan di daerah tersebut (Porro, 1988).
Hasil : Laporan itu
menyimpulkan bahwa meskipun teknologi interaktif baru tidak dapat berdiri
sendiri dalam mengatasi permasalahan pendidikan di Amerika. Namun, teknologi
interaktif baru telah memberikan kontribusi penting dalam perbaikan proses
belajar, terutama dalam memajukan substansi dan proses pendidikan yaitu dengan
membantu anak-anak memperoleh keterampilan dasar, sehingga mereka dapat
memperoleh dan menerapkan pengetahuan selama masa hidup mereka.
Hasil penelitian
menyimpulkan komputer memiliki kegunaan yang paling menjanjikan saat ini dalam
dunia pendidikan, antara lain:
Latihan dan praktek
untuk menguasai keterampilan dasar.
Pengembangan
keterampilan menulis.
Pemecahan masalah.
Memahami konsep abstrak
matematika dan ilmu pengetahuan.
Simulasi dalam studi
ilmu pengetahuan, matematika dan sosial.
Manipulasi data.
Akuisisi keterampilan
komputer untuk tujuan umum, bisnis, dan pelatihan kejuruan.
Akses dan komunikasi
untuk populasi siswa yang belum terlayani secara tradisional.
Akses dan komunikasi
bagi guru dan siswa di lokasi terpencil.
Individualized
learning.
Cooperative learning.
Manajemen kegiatan
kelas dan pencatatan.
f) Johnson, Johnson & Stanne (1985)
Dalam satu studi
tersebut dibandingkan efek dari struktur tujuan kooperatif, kompetitif dan
individualistis pada produk siswa menulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan bantuan komputer dalam suatu instruksi koperasi yang dipromosikan secara
kuantitas maka akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar dan kualitas prestasi
sehari-hari dan memecahkan masalah yang lebih dalam hal tersebut menjadi sukses
daripada pembelajaran komputer yang dibantu secara kompetitif atau individual.
Salah satu hasil yang sangat dramatis adalah bahwa sikap perempuan terhadap
belajar yang lebih terpengaruh dalam kondisi kompetitif.
g) Lehrer & Randle (1987)
Dalam pembelajaran
intra-menengah, terdapat empat puluh lima anak kelas tiga ditugaskan secara
acak untuk memilih salah satu dari dua Logo berbasis kondisi instruksional atau
ke tiga pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi kontrol perangkat lunak
(Lehrer & Randle, 1987).
Hasil penelitian Lehrer mengusulkan perlunya
penelitian yang mungkin lebih lanjut dalam meneliti pemecahan masalah dan hasil
metakognitif dari suatu kerja komputer dengan bahasa pemrograman atau masalah
lain yang dapat dipecahkan dalam suatu permasalahan lingkungan. Temuannya di
bidang perencanaan dan belajar geometri tersebut menyarankan suatu jalan yang
bermanfaat untuk suatu pekerjaan yang lebih lanjut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian CBL terdahulu dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa dapat
belajar dengan efektif menggunakan computer dan dalam beberapa kasus, computer
bekerja untuk meningkatkan prestasi dan sikap siswa terhadap materi pelajaran.
Awal penelitian dinyatakan bahwa CBL paling efektif digunakan pada tingkat
sekolah dasar, sedangkan pada penelitian akhir dinyatakan bahwa CBL efektif
pada tingkat perguruan tinggi.
Untuk penelitian lebih
lanjut, hendaknya penelitian tidak lagi berbicara mengenai pengaruh CBL
terhadap pembentukan sikap ataupun hasil belajar siswa. Namun, lebih berfokus
pada bagaimana merancang sebuah pembelajaran berbasis computer yang sesuai
dengan materi karakteristik siswa, sudah semakin berkembang. Hal yang paling
penting adalah bagaimana mendesain sebuah pembelajaran berbasis computer yang
sesuai dengan karakteristik materi, siswa dan lingkungan belajar.
Saran untuk penelitian
masa depan
Beberapa saran dari
penelitian masa lalu, untuk dapat dilakukan dimasa depan yaitu:
Secara garis besar,
beberapa penelitian yang dapat dilakukan untuk masa depan, yaitu:
Penelitian tentang efek
pengalaman pemrograman dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah pada
siswa.
Penggunaan komputer
dalam pengajaran menulis.
Penggunaan simulasi dan
microworlds untuk mengajarkan masalah urutan yang lebih tinggi kemampuan
memecahkan.
Penggunaan alat-alat
untuk meningkatkan tugas-tugas belajar.
Pengembangan kurikulum
baru yang berfokus pada how to learn.
Menurut Robyler, ia
menyarankan bahwa penelitian pada masa depan dalam pembelajaran berbasis
computer harus berkonsentrasi pada:
a. Aplikasi dalam berbagai hal keterampilan
dan area konten
b. Computer aplikasi dalam bahasa inggris
sebagai bahasa kedua (ESL)
c. Dalam pengolahannya menggunakan word
d. Kreativitas dan pemecahan masalah dengan
logo dan CAI
e. Efek penggunaan computer pada sikap dan
tingkat drop-out
f. Diferensial efek dari penggunaan computer
pada pria dan wanita
Chen menganjurkan:
Memperhatikan lebih
dekat dengan proses pengaruh sosial yang memengaruhi perempuan
Menggunakan
subjek-materi kursus dalam bahasa Inggris, matematika, sains, sejarah, dan mata
pelajaran lain untuk memperkenalkan komputer. Menghindari pemrograman sebagai
paparan awal
Menekankan aplikasi
komputer (grafis, database, telekomunikasi) untuk mendorong lebih banyak
partisipasi perempuan
Memperluas penggunaan
komputer di sekolah menjadi “aplikasi dunia nyata”