Idul Adha 1433 H bersama Fajrul Islam

Idul Adha 1433 H bersama Fajrul Islam


  Idul adha 26 Oktober 2012 M/10 Dulhijjah 1433 H
 Setiap hari raya idul Adha kami fajrul Islam rohis Univ. Gunadarma, mengadakan penerimaan hewan kurban dan mendistribusikan ke warga – warga sekitar kampus . Kami membentuk suatu panitia Idul Adha, dan Alhamdulillah terpilih saudara Rahmat angkatan 2011 yang menjadi ketua panitia. dan terbagi berbagai  seksi seksi dalam panitia diantaranya seksi acara(kordinator Arif Budiman angkatan 2010), seksi pemotongan(kordinator Anshori angkatan 2010), seksi distribusi (kordinator Fendi angkatan 2010) , seksi konsumsi (kordinator edi Yusuf angkatan 2010) ,seksi HPD(kordinator angkatan 2011) dan seksi sponsor (kordinator Lukman angkatan 2010). Itulah susunan panitia pelaksanaan panitia Idul Adha 1433 H.
Sebagai kordinator konsumsi ini merupakan amanah yang dimana aku harus mengkordinir angggota untuk menyiapkan  makan semua panitia. sebelum hari H semua seksi panitia  mengadakan syuro(musyawarah) tentang konsep maupun teknis pada saat hari H. dari seksi konsumsi sendiri juga mengadakan syuro. Bebeda dengan konsumsi tahun sebelumnya yang dulu yang penyediakan di pesan melalui rumah makan, tapi di tahun ini saya mencoba untuk mengajak seksi konsumsi untuk masak., ini adalah hal yang baru bagi konsumsi, dan Alhamdulillah temen-temen konsumsi tidak keberatan tentang usulan masak sendiri. Alasan aku untuk masak sendiri adalah supaya   kita belajar untuk mandiri dan belajar masak juga dan menepis bahwa mahasiswa /mahasiswi tidak masak dan hanya bisa terima beres. Pada saat musyawarah pertama konsumsi kita  merancang estimasi anggaran dana konsumsi yang akan dipakai untuk sarapan pagi dan sarapan siang semua panitia.
Pada musyawarah kedua konsumsi kami membahas tentang teknis masak, alhamdullillah masak dilaksanakan dikontrakan/ markas jundi dan kita akan masak menu sederhana yaitu masak tempe orek dan telor sambel untuk sarapan pagi dan masak sop dan ayam goreng untuk makan siang. Pada syuro ketiga konsumsi kita mebahas persiapan kita dalam menyiapkan peralatan-peralatan masak yang akan dibutuhkan, Alhamdulillah peralatan masak memang sudah tersedia. Tinggal masalah kompor yang ada dikontrakan Cuma satu, waduh ini gimana ini…!!! Tapi alhamdullilah kita minjem di tukang nasi uduk yang sering berjualan di sekitar kampus yang merupakan langganan saya tiap pagi, dan hasilnya dia mau meminjamkan kompornya… Alhamdullah sedikit lega… :)
Malem kamis.
Pada menjelang hari H-1 waktu itu malem kamis, dimana aku ada sedikit masalah tentang  konsep konsumsi yang akan masak sendiri, aku menerima saran temen-temen panitia bahwa kenapa konsumsi tidak pesen catring aja, kan kita tahu kan bahwa hari Idul Adha itu bertepatan pada hari jum’at yang dimana waktunya kan kepotong sholat jum’at,sementara kita butuh tenaga yang ekstra agar pada saat pemotongan dan pendistribusian sesuai dengan konsep acara. Saya pikir itu adalah usulan yang baik, tapi gimana lagi konsep masak sendiri sudah diputuskan. Aku galau ….!!! :’(  ya Allah gimana ini. Akhirnya ada temen yang memberikan saran “kamu kordinator kamu punya hak veto untuk memutuskan ini…!!!” .  ya sudahlah akhirnya aku putuskan untuk konsumsi tetap akan sesuai dengan konsep yaitu masak sendiri. Ya Allah semoga keputusan ini benar.
Kamis,Tanggal 25 Oktober  2012.
Pukul 07.30 aku dan temen-temen konsumsi belanja konsumsi di Pasar PAL, kita beli  ayam potong 10 ekor.  Disaat membeli ayam saya pingin beli yang hidup, tapi dari temen usul yang sudah disembelih.” Kenapa sih harus beli ayam  yang hidup,entar malah ribet ngurusinnya” kata temen-temen.
“Pokoknya beli yang hidup” balas ku.
“Alasannya…!!! “ tambahnya.
“pokoknya sesuatu ” balasku dengan bersih keras.
“??????????”
Aku bersih keras untuk membeli ayam hidup, alasannya supaya kita bisa praktek cara menyembelih dan aku ingin proses pembelihan ini benar-benar yakin bahwa kita yang menyembelih  lebih afdolnya jika bener-bener sesuai dengan syariat islam yaitu dengan menyembelih menyebut asma Allah. Bukan suudzan sih jika ayam yang sudah dipotong dari pembeli itu proses  penyembelihannya tidak sesuai dengan syariat islam.  Tapi ini adalah pertanggung jawaban di Akherat kelak , ayam yang kita suguhkan kepada panitia adalah insyaallah halal karena saat proses penyembelihan menyebut asma Allah. Lebih tepatnya kita lebih berhati-hati dalam hal makanan, apalagi ini makanan buat orang lain.
Alhamdulillah, sepuluh ekor ayam hidup sudah dibeli, nah pada saat sudah aku bingung gimana cara bawa kekontrakan sementara jarak pasar sama kontrakan cukup lumayan. Waduh gimana nih…!!! Kan lumayan pegel nenteng sepuluh ayam .  ya sudahlah apa boleh buat pegel-pegel deh, semangat ya…
  kaki-kaki ayam aku ikat  supaya gak kabur, akhirnya aku tenteng  ayam-ayam itu dan temen yang membawa motor nya karena temen takut sama ayam.
“Katanya sih dia trauma ama ayam, karena waktu kecil dia pernah dipatok ayam… :D
Ditengah perjalanan menuju, tangan kiri ku marasa pegel dan kesemutan lagi, karena nenteng ayam.
Aduh gimana nih….!! Kalo sampai lepas tentengannya bisa berabe ayam nih.
Akhirnya aku punya inisiatif untuk memangku ayam-ayam yang ada ditangan kiri saya. Ah bodoh amat, bau ayam-bau ayam deh…!! Darurat nih.
Waktu aku mangku ayam,aku bertanya Tanya , kalo ayam-ayam ini megeluarkan “SESUATU” dari bokongnya  gimana ya…!!!
Ya udah sih itu resiko …
Setelah sampai kekontrakan aku bingung ayam-ayam ane taroh dimana ya…?? Oh ya aku baru inget kan dikontrakan ada tempat sepatu, ane taroh didalam tempat sepatu ah…!!!
 “serius ente masukin di didalamtempat sepatu!!!,  ente kan tau sepatu kita-kita  gak pernah dicuci, entar kalo ayamnya hamsong karena karena aroma sepatu gimana…!! ” kata temen.
Aku keluarkan semua isi didalam tempat sepatu dan aku masukan ayam-ayam didalamnya.
“Iya juga sih, tapi nggak ah, mana ada ayam mati karena aroma sikil.. ” bantahku.
Akhirnya mengantisipasi bau sikil aku bolongin kanan,kiri,belakang tempat sepatu, supaya ada ventilasi, dan ayam-ayam bisa bergantian menghirup udara luar melalui bolongan yang aku buat .hahahaha
Setelah aku masukan ayam kedalam tempat sepatu, aku rilex sejenak sambil nyalakan TV. Saat asyik nonton tiba-tiba kucium aroma “SESUATU” yang nggak mengenakan.
“Bau apaan nih…!!! Bau baunya kayak bau ayam, paling juga bau ayam yang ada didalam tempat sepatu.”batinku.
Aku tak menghiraukan tentang bau itu, aku palinkan pandanganku ke arah layar TV waktu itu acara TV tentang selebriti pagi,biar gini-gini kan kita harus upto date info selebriti, gak mau ketinggalan info selebriti,apa lagi infonya tentang mbak syahriyem(shahrini)  hahaha
Asyik nonton mbak syahriyem aroma “SESUATU” itu  samakin mendekat, bahkan makin lama makin tajam.
Kok aromanya makin dekat ya,tapi aroma nya ini bukan bau “SESUATU” tapi lebih tepatnya ini aroma SESUATU Yang keluar dari bokong ayam  . “batinku.
Kucium lengan kanan kiri kaosku tak kutemukan aroma SESUATU itu, aku makin penasaran dari mana asal aroma itu, karena makin lama makin menyengat. Aku mencoba untuk berdiri mencari aroma itu dan ternyata.
“Astaghfirullah” oh tidaaaaaaaaakkkkkkkkk!!!
Ternyata dicelanaku banyak “SESUATU” yang keluar dari pantat ayam, mungkin ayam-ayam tersebut mengelurkan “SESUATU”  ketika aku memangku ayam- ayam itu. L

Pukul 10.00
Aku  bersiap-siap menuju kampus karena hari itu, aku masuk siang, walaupun bagaimanapun seorang ketua kelas harus member contoh yang baik kepada temen-temen dikelas. :D.  sebelum berangkat menuju kelas kulihat ayam-ayam yang ada di dalam tempat sepatu masih fine-fine aja, semoga ayam-ayam ini tidak hamsong akibat pengaruh bau sikil.           Dikelas aku nggak konsen terhadap pelajaran karena aku memikirkan ayam-ayam tadi, kalo hamsong gimana ya, kalo ayam-ayam itu memberontak mereka bisa keluar dari tempat sepatu bisa-bisa di acak-acak kontrakanku. Kalo ngacak – acak sih gak papa tapi kalo mereka mengeluarkan sesuatu sembarangan bisa pusing aku.
Tapi aku pesen sih ma mereka.
“ayam – ayam yang baik kalo mau berak dikamar mandi ya,,, disini ada dua kamar mandi yang satu didepan yang satu dibelakang sana…!!! Jangan berebut ya… ”

Pukul 13.00
Jam pertama kuliah sudah selesai, aku bergegas menuju mesjid untuk sholat dhuhur, setelah sholat dhuhur, aku ajak salah satu temen yang ada diseketariat Fajrul Islam namanya Erik.
“Erik ikut aku yuk”
“kemana”
“kekontrakan”
“ngapain”
“nyembelih ayam”
Alhamdulillah erik mau, dan satu persatu habis sudah ayam dibantainya. Soal menyebelih ayam aku sebenarnya masih takut, karena orang nya yang tegaan. Tapi soal makan daging ayam aku yang paling tega.:D Makanya aku ajak erik untuk menyembelihnya. Setelah disembelih aku bersama erik mencabuti bulu-bulu ayam dan membersihkannya.

Malam jum’at.
Suara gema takbir berkumandang dimushola dan dimasjid masjid sekitar kontrakan. Tak luput juga temen-temen panitia yang mabit (nginep) dimesjid ikut mengumandangkan tabir. Dan  aku sendiri sibuk untuk mempersiapkan konsumsi besok, ngecek bumbu dan belum lagi ayam belum diungkep.
Setelah isya aku kumpulkan temen ikhwan(lelaki), untuk kekontrakan guna membuat bumbu-bumbu dan memotong sayuran supaya besok pagi tinggal pelaksanaan masak.
Pukul 22.00,Semua panitia sibuk menyiapkan buat besok pagi, ada yang menyiapkan acara, dan ada juga yang jaga sapi dan kambing dikampus. Alhamdulillah hewan yang diterima kami ada 1 ekor sapi dan 12 ekor kambing, jadi semua harus dijaga.

Ngungkep ayam.
Setelah ayam sudah dibersihkan daging ayam diungkep, ungkep adalah proses penggodokan daging ayam bersama bumbu ungkep supaya daging ayam menjadi empuk sebelum ayam di bumbuin. Bumbu ungkep terbuat dari kunyit, lengkuas,daun sere dan bumbu lainnya yang sudah dihaluskan. Malam semakin larut  aku suruh temen-temen konsumsi untuk istirahat.
“istirahatlah kalian , supaya besok kia bisa fit dan siap untuk kerja keras “ pintaku.
Sementara aku menunggu proses pengungkepan, waktu pengungkepan lumayan lama mungkin sekitar ½ jaman. Sambil menunggu pengungkepan aku ngeCUP(maen PES istilah anak kontrakan) sama temen-temen, sangking asyiknya ngeCUP aku ingat dengan ungkepan daging ayam. Kuhampiri panci buat ngungkep dan kuangkat tutup panci.
“astaghfirullah, dagingnya sudah terlalu empuk” aku panic.
Akhirnya kumatikan komporku dan kutiriskan daging-daging ayamnya, dan memang benar daging-daging sudah terlalu empuk,bahkan ada sebagian daging yang sudah lepas dari tulangnya karena kelewat medok.
“ah tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkk” batinku berteriak.
“Hamsong gueeeee….!!!”
Ya Allah, kok jadi begini, apa kata temen-temen entar kalo melihat daging-daging ayam sudah ancur, ini semua karena ngeCUP ini semua karena kecerobohanku. Aku tak bisa tidur kulihat jam menunjukkan pukul 00.30, kucoba untuk menenangkan diri dengan menutup mata tapi tidak bisa, aku selalu terbayang-bayang dengan daging-daging ayam yang kelewat medok itu, maafkan aku temen-temen ini mungkin semua karena kesombonganku. aku keluar kontrakan untuk menghirup udara malam, supaya aku bisa tenang. Yang aku pikirkan saat itu aku nggak mau mengecewakan temen-temen panitia apalagi ketua panitia.
Aku galauuuuuu……..!!!
Aku pusing……………..!!!
Walau bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur, daging sudah menjadi medok. Aku tak bisa berbuat apa-apa yang aku pinta Ya Allah lancarkan ini semua.
            Diluar kontrakan masih kudengar dengan suara takbir berkumandang, kutatap langit dan kulihat kelap-kelip bintang seakan-akan ia juga ikut bertakbir mengagungkan asma Allah. Sambil berfikir aku apakan daging-daging itu besok, padahal besok aku akan membuat konsep menu ayam bakar, ayam goreng dan sambel kecap. Tapi semuanya kayaknya bakalan gagal. Kuputar otakku aku gak boleh kehilangan akal, aku gak boleh gagal, aku gak boleh mengecewakan temen-temen.
            Kuambil segelas air putih, lalu kuminum alhmadulillah sedikit melegakan. Kucoba merebahkan tubuhku didalam kamar, sambil berfikir mau diapakan daging-daging ayam itu. “oh ya daging-ayam itu sebaiknya besok semua akan ku goreng, biar tekstur dagingnya biar kelihatan sedikit keras”.batinku. aku kembali ke ruang dapur kuambil satu daging yang sudah kelewat medok dan aku goreng , alhasil setelah ku goreng dagingya tidak terlalu lembek.
“Alhamdulillah Ya Allah” ucapku
Tanpa terasa seiring aku memikirkan daging-daging ayam itu, jam menunjukkan pukul 02.00.
“astaghfirullah, sudah jam 02.00, padahal aku besok harus bangun pukul 03.00,buat masak nasi, aku masih waktu satu jam untuk tidur dan aku harus tidur kalau gak tidur bisa gak fit aku”batinku.
              Kupasang alarm jam 03.00 di hand phone ku, kupejamkan mataku dan aku terlelap dalam tidurku. Bebapa saat alarm hand phone sudah berdering, berarti waktu sudah menunjukkan pukul 03.00.  aku segera bangun tidur walupun memang barat rasanya mata ini tapi mau gimana lagi, ini adalah amanah. Kucuci mukaku biar lebih fresh lagi. Kurebus telur-telur buat dimasak sambel balado, sambil menunggu telur-telur masak, aku racik bumbu –bumbu balado.
            Beberapa saat kubuka tutup panci tempat telur rebus, terlihat sebagian telur  sudah kelihatan meretak bararti telur sudah masak. Selanjutnya ku goreng tempe yang sudah dipotong kecil-kecil guna membuat tempe orek. Alhamdulillah akhina Heru temen kontrakan sudah bangun ikut membantu mengupas telur dari tempurungnya.  Akhina Heru sudah terbiasa membantu aku untuk memasak. Setelah tempe sudah digoreng sudah tergoreng semua, dan telur saudah terkupas. Kumulai mengolah telur menjadi sambel balado dan gorengan menjadi tempe orek., setelah semua mateng tinggal proses pemasakan nasi. Waktu menunjukkan pukul 05.00 aku perkirakan mungkin nasi matengnya pukul 06.00 dan aku bisa bersiap-siap untuk sholat ID. ternyata itu tidak sesuai dengan perkirakanku sudah satu jam lebih nasi juga belum mateng.
Aku galau, kenapa kau nasi ,,kau buat galau…..!!!!
Harus sabar ya….!!!
Setelah tiga puluh menit akhirnya nasi sudah mateng.
Alhamdullilah, lega…..!!!
Masih ada satu lagi yang belum diselesaikan, yaitu yaitu goreng krupuk, masalah krupuk entar abis sholat ID aku akan menggorengnya karena gak memakan waktu lama untuk menggoreng krupuk.
            Kubersihkan tubuhku, segera bergegas untuk sholat ID, setelah sholat ID aku bergegas untuk  kembali kekontrakan untuk menggoreng krupuk.  Setelah selesai ku SMS temen-temen konsumsi untuk mengantar nasi kesekret guna buat sarapan panitia.
aku juga belum sempat mencicipi masakanku, rasanya lidahku tidak merasakan, karena setelah ini masih ada lagi masakan sesi siang,inilah puncak dari pemasakan. Aku tak menghiraukan lagi  laper perut, yang ada difikiranku hanyalah masak harus mateng sebelum waktu sholat jum’at.
            Kumenghampiri temen – temen yang pada sarapan diseketariat kulihat teman-teman dengan lahab menyantab masakanku, aku tidak tahu rasanya ginama, karena aku juga belum mencobanya. Kutanya temen-temen tentang masakanku tadi.
“Gimana enak gak …asin ya???
“enak kok , pas kok“
“Alhamdulillah lega aku”
Segera aku mengajak temen-temen konsumsi untuk kekontrakan, supaya untuk memasak buat makan siang. Aku minta temen-temen untuk memotong cabe, dan bawang merah putih, dan aku sendiri menggoreng daging-daging ayam. Disaat aku menggoreng ada sms masuk.
“Mas konsumsi kalo bisa sebelum sholat jum’at sudah kelar ya…”
“insyaallah” balasku.

jum'at,Pukul 09.00
            Semua panitia sudah sibuk dengan amanah masing-masing, akhina anshori sebagai kordinator pemotongan masih menunggu tukang jagalnya. Anshori galau juga. :D
Ternyata kegalauan bukan saja aku yang merasakan ternyata kordinator pemotongan juga merasakan kegalauan. Kerena jam Sembilan lebih tukang jagal juga belum datang. Sekitar setengah sepuluhan akhirnya jagal proses penyembelihan di laksanakan. Sementara aku tidak tahu prosesnya gimana aku hanya focus konsumsi sebelum sholat harus selesai, supaya semua bisa makan siang dan bisa  melanjutkan pemotongan. Alhamdulillah temen-temen akhwat konsumsi semua sudah pada datang dan kuminta mereka cepat untuk memasak. Ada yang aku minta untuk memasak nasi dan sebagian ada yang menyiapkan pembuatan bumbu sop.
Pukul 11. 00
Alhamdulillah, semua masakan sudah beres tinggal dibawa ke ruang makan dosen yang ada dikampus. Kulihat temen-temen panitia semua sibuk menguliti kambing, ada juga temen-temen akhwatnya sibuk menimbang daging untuk dimasukan kedalam kantong plastic. Sementara aku dibantu temen-temen lainnya menyiapkan tempat ruangan makan. Setelah makanan sudah tersedia di ruang makan aku segera kembali dan bersiap-siapa untuk melaksanakan sholat jum’at begitupun juga temen-temen ikhwan lainnya. Disaat mendengarkan khutbah jum’at aku melihat temen-temen panitia wajahnya begitu lelah dan capek. Ada yang sempat tidur sambil duduk,aku coba untuk mendengarkan khutbah tapi makin lama suara khotib makin menghilang ternyata aku juga ikut  tertidur, dan bangun-bangun sudah iqomah bertanda sholat jum’at dilaksanakan. Kubangunkan temen-temen masih tertidur dalam duduknya dan sama-sama melakukan sholat jum’at.
            Setelah sholat jum’at temen-temen panitia, segera bergegas untuk kembali keamanah masing-masing begitupun juga aku.
“gimana mas masakan sudah selesai”Tanya ketua panitia.
“Alhamdulillah sudah  kok, tapi satenya belum mateng, karena tadi telat turunnya daging, gimana sudah pada laper ya?” tanyaku.
“Iya mas”sahutnya.
“ya sudahlah dari pada menunggu sate entar malah lama lagi”sahutku.
            Sudah biasanya hidangan sate pasti ada ketika makan siang, tapi hari ini sate belum dibakar karena dagingnya agak telat datang sehingga persiapannya kurang, karena waktu bakar sate kepotong oleh waktu sholat jum’at. Akhirnya aku mempersilahkan semua panitia untuk makan siang walau tanpa sate.
            Semua mengantri diruang makan untuk mengambil makan, daging-daging medok yang aku goreng tadi pagi, terlihat agak sedikit hancur tidak tahu mana itu sayap mana itu daging paha, sehingga capur aduk sama bumbu – bumbu masak.
“ini daging ayam apa abon” batinku kecewa dengan masakanku.
“ini daging ayam mas…!! ini mana dagingya?”celetuk sebagian temen.
“ini itu adalah masakan abon tapi gak jadi” jawabku sambil senyum.
“isnyaallah enak kok”
Ada juga yang komentar bahwa masakan sopnya rasanya lempeng. :D aku tidak tahu maksud dari lempeng itu. Ya sudahlah biar rasanya lempeng tapi insyaallah suka kok.
Aku sibuk menyiapkan piring-piring dan sendok, semua panitia ikhwan dan tukang jagal berkumpul jadi satu didalam ruangan makan. Dengan lahab mereka menyantab makan siang, aku lupa jika aku memisahkan daging ayam buat panitia akhwat.
“waduh kalau gak aku pisahkan, bisa-bisa panitia akhwat gak kebagian daging nih tahu sendiri ikhwan kan predator  :D ”candaku.
Akhirnya aku pisahkan sebagian daging ayam untuk panitia akhwat. Setelah panitia ikhwan selesai makan giliran panitia akhwat pada dateng keruang makan. Aku lupa untuk konfirmasi ke akhwatnya jika makan siang sudah siap. Tapi  Alhamdulillah mereka sudah tahu kok. Ketika panitia akhwat dateng ada yang sempat komen tentang masakan makan siang.
“kok sopnya abis” Tanya sebagian akhwat.
“masak sih” jawabku sambil melihat kepanci wadah sop.
Ternyata benar sopnnya sudah mulai habis dan dagingnya pun juga ikut habis. Aku sempet galau.
“Gimana nih”aku panic.
“ya sudah yang tidak kebagian daging ganti sate ya…”
Kuambilkan sate yang ada dibelakang yang sudah dibakar oleh temen-temen.  Walapun Cuma dapat satu tusuk sate tapi cukup seneng. Yah walaupun ada yang bilang kok Cuma satu..!!!
            Setelah semua sudah selesai makan siang selesai, mereka kembali ketempat pemotongan melanjutkan pekerjaan aku dan temen-temen konsumsi merapikan dan membersihkan tempat makan.

Pukul 15.30
            Terlihat  warga sekitar mulai berdatangan menuju tempat pemotongan untuk mengambil daging yang sudah disiapkan panitia. mereka dengan tertib untuk mengambilnya. Proses pendistribusian mungkin tidak berbeda dengan tahun lalu, warga yang membawa kupon mereka berhak untuk mendapatkan daging. Tanpa terasa Alhamdulillah sekitar satu jaman semua warga sudah terbagikan kepada warga ini semua tidak seperti prediksi temen-temen panitia yang sebelumnya memprediksikan bahwa mulai proses pemotongan, pengulitan, penimbangan dan pendistribusian mungkin bisa sampai malam. Tapi berkat semangat dan kerja keras temen-temen panitia Alhamdulillah setelah azhar sudah selesai.  Alhamdulillah Allah memudahkan segalanya. :)
            Kini saatnya temen-temen panitia kembali kerumah masing-masing, mereka membawa daging yang masih tersisa. Sebelum pulang panitia meminta untuk temen-temen panitia untuk berkumpul.
“temen-temen semua saya megucapkan terimah kasih kapada temen-temen yang telah membantu terlaksananya kegiatan kita hari ini. Inilah ukhuwah dimana dengan ukhuwah ini kita bisa menyelesaikan kegiatan hari ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa mendapatkan balasan dari Allah SWT. Allahuakbar…!!!” seru ketua panitia.
 “Allhuakbar” sahut temen-temen panitia.
Itulah kurang lebihnya sambutan dari ketua panitia sebelum temen-temen panitia pulang kerumah masing.
            Dengan wajah tersenyum mereka saling berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing. Mungkin temen-temen merasakan kecapean dan lelah setelah seharian berkecimpung dengan amanah masing-masing, tapi kelelahan dan kecapean terbayar dengan suksesnya kegiatan hari raya Idul Adha ini. Semoga jerih payah temen-temen semua bisa mendapatkan pahala Allah SWT. Amin ya robbal ‘alamin.
            Setelah aku seharian bergelut dengan sambal, entong, minyak, panci, dan kompor. Tiba saatnya aku istirahat kurebahkan tubuhkan yang terasa capek dan lelah. Ingin rasanya aku ingin cepat untuk memejamkan mata, dan akhirnya bismikallahumma ahya wabismika amutu, kuterlelap dalam tidur.
            Dari semua kegiatan hari ini aku bisa mengambil hikmah, bahwa menjadi kordinator itu harus ektra. Mungkin apa yang aku rasakan ini juga dirasakan oleh kordinator setiap seksi. Aku yang harus mengkordinir masak dan harus mondar-mandir kesana kesini, begitu kordinator pemotongan yang harus mengecek hewan pemotongan dan menjaganya, begitu juga korditor perlengkapan yang mungkin mengkordinir peralatan yang apa saja yang harus dipersiapkan, dan begitu juga kordinator acara yang mengkordinir acara agar acara berjalan lancar. Menjadi kordinator adalah belajar untuk menjadi seorang pemimpin, yang dimana pemimpin harus bertanggung jawab kepada anggotanya.
            Aku sebagai kordinator konsumsi mengucapkan terimah kasih kepada temen-temen konsumsi yang telah membantu prosesnya penyediakan makan panitia. dan tak lupa kepada temen-temen yang membantu konsumsi khususnya tukang bakar sate(mas husni, andi, tyo,mbak ami, mbak shinta) J. Aku hanya mengucapkan jazakumullahu khoirul jaza, jazakumullahu khoiron katsiron. Amin.











    






Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger