Perjuangan dan syukur
Perjuangan dan syukur
Matahari mulai menyembunyikan sinarnya dibalik awan
Suara seranngga malam sudah memulai untuk mengeluarkan suara merdunya
Bertanda gelap akan akan segera tiba
seorang petani melangkahkan langkah kakinya
Tampak cangkul yang senantiasa setia menemanii di pundaknya
Langkah kakinya terdengar bagaikan roda-roda tank tempur
Ia segera akan kesinggasananya yang ia anggap adalah istana yang megah
Walau hanya dinding-dindingnya terbuat anyaman bambu
Tapi itulah kebanggaan dia
Ditempat itu dia menghabiskan waktu bercanda bersama istri dan anak-anaknya
Dikala malam sudah datang.
Sesampai disinggasananya terlihat istri dan buah hatinya menyambut dengan senyuman
Senyuman yang begitu indah, bagaikan senyuman bidadari sehingga menghilangkan rasa lelahnya
ketika melihat senyuman dari istrinya dan buah hatinya.
Ia segera bergegas untuk membersihkan badanya yang penuh dengan tanah
Terdengar suata gemericik air wudhu, ia tak lupa untuk segera melaksanakan ibadah
Ia tahu bahwa sholat adalah perintah Tuhan dan kewajiban yang ia harus laksanakan
Istrinya yang senantiasa menunggu suaminya sambil memegang mukena yang terlihat kumuh
sholat berjamaah adalah kebiasaan yang selalu ditanamkan didalam keluarganya
setelah sholat dipanjat do’a – do’a
didalam hatinya “Ya Allah jadikanlah hamba,anak-anak turun hamba, keluarga hamba
adalah keluarga adalah orang-orang yang ahli ibadah dan ahli ilmu dan jangan engkau jadikan
hamba dan mereka semua adalah orang yang ahli kemaksiatan dan kesesatan.amien”
ia mengusapkan tangannya wajahnya, sementara disalamin istrinya yang berada dibelakangnya
dicium tangan suaminya,hembusan angin malam ikut menyaksikan ketaatan istri kapada suaminya
istrinya segera melangkah kedapur, untuk menyiapkan makan malam keluarganya
tersedia nasi putih, sayur kangkung, dan lauk ikan asin
dibuka penutup sayur kangkung sehingga aromanya sampai tercium begitu nikmat
sebelum makan ia memimpin doa dan diikuti oleh anak istrinya
dan mereka dengan lahab menyantab makan malamnya
sesudah makan ia segera mengobrol bersama istri dan anaknya sambil menunggu
datangnya sholat isya
adzan isya sudah berkumandang ia segera mengambil air wudhu dan sholat berjamaah bersama istrinya
setelah sholat ia segera merebahkan tubuhnya diatas meja tidur yang beralaskan tikar
ia harus memejamkan matanya karena besok pagi harus berangkat menuju tempat mencari rizki
ini lah nikmat yang tak semua orang merasakannya
ini adalah perjuangan hidup seorang petani yang harus berangkat pagi pulang petang
demi menafkahi keluarganya
walau hidup sederhana tapi jika itu semua dihadapi rasa syukur dan qonaah
didalam kekurangan akan terdapat kenikmatan yang begitu dahsyat
walau hidup miskin tapi tetap bersyukur karena inilah yang terbaik menurut Tuhan
hidup ini sudah diatur oleh Tuhan
sesungguhnya sholatku,ibadahku,hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah SWT
teruskan perjuanganmu
teruslah bersyukur.
Posting Komentar